Palembang, SumselSatu.com
Dinas Pendidikan Sumsel akan melakukan rotasi kepala sekolah (Kepsek) pada akhir Oktober 2017. Sebanyak 370 Kepsek di tingkat SMA/SMK di Sumsel akan dirotasi dari total 428 SMA/SMK negeri di Sumsel.
Namun, jelang rotasi berbagai upaya dilakukan oknum tertentu yang takut kehilangan posisinya. Bahkan, ancaman dan teror juga dilakukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Drs Widodo.
“Saya mengalami sejumlah teror lewat pesan masuk melalui telepon seluler (ponsel) pribadi saya. Sejumlah pesan beragam, mulai dari ancaman hingga permohonan. Namun, saya tak ingin ambil pusing atas teror yang masuk dan mengabaikan pesan yang diterima,” kata Widodo, Selasa (17/10/2017).
“Isinya beragam, ada yang SMS dan telfon minta dipertahankan posisinya. Ada juga beberapa oknum Kepsek yang mengaku kenal pejabat-pejabat tinggi. Ada juga yang tanpa identitas meminta oknum Kepsek diganti karena track record selama memimpin tidak bagus dan bad attitude,” ungkapnya.
Meski mendapat ancaman dan teror, Widodo mengaku tidak akan mempengaruhi proses penilaian dan mekanisme yang berlaku. Kata dia, pergantian Kepsek akan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
“Salah satu elemen pertimbangan yang bakal diambil untuk menentukan rotasi melalui hasil tes dan diklat. Bagi yang ingin jadi Kepsek wajib harus ikut diklat, sebab dari diklat peserat akan mendapatkan Nomor Unik Kepala Sekolah (NUKS). Semua peserta Diklat inilah yang akan dipertimbangan untuk menjadi kepala sekolah saat melakukan rotasi pada Oktober ini melalui SK Gubernur,” pungkas Widodo. #ari