Palembang, Sumselsatu.com – Pemerintah Kota Palembang menunjukkan keseriusan dalam melestarikan makam bersejarah yang belakangan ini banyak terbengkalai. Salah satu buktinya, dengan memberikan dana perbaikan makam sebesar Rp150 juta per makam yang berasal dari dana APBD Perubahan 2017.
“Iya dianggarkan Rp150 juta untuk perbaikan satu makam. Sejauh ini Pemerintah Kota Palembang sudah menginventarisir 15 makam untuk perbaikan. Makam ini didominasi makam para tokoh Kesultanan Palembang Darussalam,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang Sudirman Tegoeh, Rabu (31/5/2017).
Dia mengatakan, untuk perbaikan dan perawatan makam membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Makanya, pemerintah memasukkan anggaran Rp150 juta per makam dari dana APBD Perubaham. Untuk tahun 2017, ada tiga makam yang akan diperbaiki yakni Pembayun, Madi Angsoko, dan Kironggo Wiro Santiko.
“Kalau total ada 15 yang didominasi makam para tokoh Kesultanan Palembang Darussalam, seperti Ario Dhamar, Ki Gede Ingsuro, Kawah Tengkurep, Ratu Sinuhun, Bagus Kuning, Pembayun, Cinde Welan, Pangeran Keramajaya, Mandi Angsoko, dan makam Mandi Alit di Charitas. Kondisi makam-makam tersebut ada yang terawat Ratu Sinuhun, Kawah Tengkurep, Ario Dhamar dan Bagus Kuning di Plaju,” jelasnya.
“Tapi secara keseluruhan kondisi makam tidak terawat paling mendominasi, seperti Makam Kironggo Wiro Santiko di jalan Talang Kerangga. Ada juga makam Pangeran Kramajaya di Kelurahan 15 Ilir, kondisinya sangat memprihatinkan. Kondisinya kini sudah rata sama tanah, akibat ditimbun oleh oknum tidak bertanggung jawab,” sesalnya.
Diakui Sudirman, melakukan perawatan dan perbaikan makam memang tugasnya Pemerintah Kota Palembang. Meski begitu, sebagai masyarakat juga punya tanggung jawab dalam menjaga makam-makam tersebut.
“Menjaga kelestarian para leluhur di masa lalu adalah tugas pemerintah dengan cara melakukan revitalisasi. Namun masyarakat juga harus menjaga makam tersebut,” tuntas dia. (mir)
