
Jakarta, Sumselsatu.com – Apa kabar Novel Baswedan? Hampir memasuki bulan ketiga, penyidik senior KPK tersebut dikabarkan masih menjalani perawatan di Singapura. Idul Fitri tahun ini, Novel merayakan bersama keluarga di sana.
Terkait dengan perkembangan pemulihan kesehatan matanya, pihak KPK melalui Kabiro Humas Febri Diansyah menjelaskan kemungkinan akan dilakukan alternatif operasi besar untuk mengobati mata kiri Novel. Dalam pemeriksaan pada Rabu (28/6/2017), diketahui jaringan putih di mata kiri Novel sudah tidak dapat tumbuh kembali.
“Terdapat alternatif dilakukan operasi besar untuk menggantikan jaringan di bagian putih mata yang telah mati di mata kiri tersebut,” ujar Febri kepada wartawan, Kamis (29/6).
Namun upaya operasi mata kiri Novel rencananya akan dilakukan setelah dokter menuntaskan tindakan pada mata kanan. Saat ini mata kanan Novel menunjukkan perbaikan walaupun masih ada lapisan kornea yang rusak.
Febri mengatakan dokter memiliki opsi, antara lain memakaikan hard lens atau memicingkan sebagian kecil mata Novel. Keputusan akan diambil dalam satu hingga dua minggu ke depan.
“Pemicingan mata akan dilakukan jika dalam 1-2 minggu ke depan perbaikan skin kornea stuck atau tidak ada perkembangan lagi,” tuturnya.
Febri menyampaikan Novel juga menitipkan ucapan selamat Idul Fitri. Novel, kata Febri, berjanji akan teguh menjadi bagian dari pemberantasan korupsi.
“Setelah mengalami seluruh perawatan hingga melewati Ramadan dan dapat menjalankan Idul Fitri bersama istri dan anak di Singapura pada beberapa hari lalu, saat ini Novel mengatakan tetap teguh hati menjadi bagian dari kerja pemberantasan korupsi,” kata Febri.
Febri mengatakan Novel juga menyampaikan permintaan maaf dalam momen fitri ini. Setelah melalui cobaan, Novel berharap semangat melawan korupsi menjadi lebih baik.
“Dalam momentum Idul Fitri ini, Novel dan keluarga menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin. Semoga segala niat baik, semangat, dan ikhtiar kita melawan korupsi menjadi lebih baik setelah tempaan panjang ini,” ucap Febri, mengutip Novel.
Seperti diketahui, Novel diserang setelah menunaikan salat subuh di masjid di dekat rumahnya di daerah Kelapa Gading, Jakarta Pusat, pada 11 April 2017. Penyerangan itu diduga berkaitan dengan pekerjaan Novel selaku penyidik di KPK.
Namun, hingga memasuki hari ke-79, polisi belum bisa mengungkap pelaku teror tersebut. (min/dtc)