Perencanaan Lamban, Pembangunan Jalan Terlambat

Ilustrasi pembangunan jalan (Foto : pojoksatu.id)

Jambi, Sumselsatu.com – Pembungunan infrastruktur jalan pada APBD 2017 Kota Jambi baru saja berjalan. Hal tersebut mengalami keterlambatan karena lambannya perencanaan. Dampaknya hingga memesuki triwulan kedua ini, progres pekerjaan baru mencapai 15 persen.

Hal ini diakui, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Jambi, Fatri Suandri. Keterlambatan itu disebabkan beberapa hal. Proses perencanaan baru bisa berjalan, karena adanya perombakan Organisasi Perangkat Daerah pada awal tahun 2017.

“Memang ada keterlambatan, tapi yakin dan percaya, semua akan selesai hingga akhir tahun ini,” kata Fatri Suandri.

Fatri Suandri juga mengatakan, realisasi pembangunan jalan awal saat ini baru mencapai 15 persen. Hal tersebut, juga dibarengi dengan realisasi anggaran di Dinas PU yang mencapai 15 persen

“Kemarin juga sudah rapat dengan bapak walikota, waktu itu serapan anggaran baru 10 persen, sekarang sudah 15 persen,” ujarnya.

Ada sebanyak 257 paket jalan lingkungan yang akan dibangun tahun 2017 ini, dengan total anggaran mencapai Rp119 miliar. Selain jalan lingkungan, pemerintah Kota Jambi juga mendapatkan 4 paket dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp22 miliar untuk pembangunan jalan status kota. Jalan-jalan yang dibangun di antaranya adalah jalan Sunan Giri, jalan Juanda serta Perumahan guru Pattimura.

Sementara, Ketua Komisi III DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun mengtakan, seharusnya proses tender di PU Kota Jambi sudah dilakukan Februari lalu. Dengan keterlambatan ini, sebut Junedi, tentu terhambat pula ekonomi masyarakat.

“Pasti berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat, jadinya terlamabat. Proyek itukan pengaruhnya pada ekonomi. Ada perputaran uang di sana,” kata Junedi.

Junedi menilai, dengan progres pembangunan yang sudah 15 persen saat ini, berkemungkinan bisa selesai tepat waktu, jika tidak ada kendala cuaca.

“Dilihat juga cuaca. Kalau kondisi hujan seperti ini, bisa terhambat,” imbuhnya.

Selain itu, sebut Junedi, pembangunan jalan Juanda juga mendapat protes dari para pedaganag di sana, karena akses jalan konsumen ke toko-toko pedagang terganggu dengan adanya galian parit.

“Ada laporan dari perkumpulan pedagang masuk ke kita. Mereka protes,” katanya.

Terlebih, saat ini, sebut Junedi memasuki bulan Ramdahan, yang biasanya para perdagang memasuki masa panen berjualan. “Sebenarnya mereka mendesak pekerjaan dilakukan usai Lebaran. Tapi sudah didapati kesepakatan, pekerjaan tetap jalan, namun diupayakan bisa selesai 7 hari sebelum Lebaran,” tuturnya. (Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here