Selama 4 Hari, 11 Orang Tewas dalam Aksi Penembakan di Chicago AS

Ilustrasi Penembakan

Chicago, Sumselsatu.com – Sedikitnya 11 orang, termasuk seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun, tewas dalam berbagai aksi penembakan sepanjang akhir pekan di Chicago, Amerika Serikat (AS). Sekitar 45 orang lainnya luka-luka dalam serangkaian insiden penembakan di kota yang ada di jantung wilayah AS itu.

Insiden ini terjadi saat kepolisian setempat tengah berjuang menangkal kekerasan bersenjata yang marak di kota tersebut. Seperti dilansir AFP, Selasa (18/7/2017), bocah 9 tahun itu terkena tembakan hingga tewas saat menumpang sebuah mobil SUV dengan seorang pria berusia 31 tahun.

Dituturkan kepolisian setempat, sebuah mobil sedan warna abu-abu mendekati SUV itu dan seseorang dari dalam mobil tiba-tiba melepas tembakan. Pria 31 tahun yang ada di dalam SUV terkena tembakan di punggung, wajah dan dada. Pria itu kini dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.

Sedangkan si bocah 9 tahun terkena tembakan di punggungnya dan akhirnya tewas.

Media lokal Chicago Tribune menyebut pria 31 tahun dan bocah 9 tahun itu termasuk dalam daftar 56 orang yang menjadi korban aksi penembakan antara Jumat (14/7) sore hingga Senin (17/7) pagi waktu setempat. Chicago Tribune melaporkan bahwa insiden penembakan semacam itu kebanyakan terkait geng kriminal dan berpusat di kawasan yang perekonomiannya tergolong sulit.

Dari 56 orang yang menjadi korban penembakan, sebanyak 11 orang tewas dan 45 orang lainnya luka-luka.

Dalam keterangan terpisah, Kepolisian Chicago melaporkan terjadi 35 insiden penembakan dan 10 kasus pembunuhan sepanjang akhir pekan untuk periode yang sama. Jumlah itu tidak termasuk kasus yang terjadi di luar yurisdiksi Kepolisian Chicago.

Musim panas yang hangat seringkali memicu peningkatan angka kekerasan di jalanan Chicago. Selama hari libur 4 Juli yang merupakan hari kemerdekaan AS, tercatat ada 101 insiden penembakan yang menewaskan 14 orang.

Insiden kekerasan di Chicago menarik perhatian media karena terjadi di kota asal mantan Presiden AS Barack Obama yang pernah bekerja sebagai pengacara hak sipil dan profesor hukum. Obama masih menjadi tokoh yang dihormati di kota ini.

Baru-baru ini, Badan Penindakan Narkoba (DEA) menyatakan akan mengerahkan lebih banyak agen ke Chicago untuk membantu memerangi peredaran narkoba, yang seringkali memicu kekerasan bersenjata. (min/dtc)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here