PALI, SumselSatu.com
Penyakit demam berdarah yang dikabarkan berjangkit di wilayah Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) segera diwaspadai. Dinas Kesehatan PALI langsung menurunkan tim untuk melakukan fogging ke kawasan Desa Tempirai, Kecamatan Penukal Utara.
“Kita sudah menurunkan tim untuk melakukan fogging. Namun karena kondisi kemarin turun hujan, maka tim hanya melakukan abatisasi atau pemberian bubuk abate sekaligus menaburkannya ke tempat-tempat penampungan air milik warga setempat,” ujar Lydwirawan, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PALI saat dijumpai usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD PALI, Senin (26/11/2018).
Lydwirawan menegaskan, pihaknya akan kembali menurunkan tim untuk melakukan fogging ke wilayah tersebut.
“Ada tiga tim fogging, yaitu dari Puskesmas Talang Ubi, Puskesmas Penukal, dan Puskesmas Tempirai. Namun, kemarin sebanyak 60 kg bubuk abate kita bagikan ke warga. Bubuk abate sendiri berfungsi mematikan jentik-jentik nyamuk yang berkembang di tempat penampungan air,” ujar dia.
Dijelaskan pula, dari hasil abatisasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa tempat penampungan air milik warga setempat menjadi tempat berkembangnya nyamuk aedes aegypty, nyamuk penyebab penyakit demam berdarah.
“Setelah kami telusuri, nyamuk berasal dari tempat penampungan air yang tidak higienis sehingga menjadi tempat berkembang biak nyamuk,” tambahnya.
Ia berpesan kepada warga PALI agar melakukan langkah 3 M, yakni mengubur barang bekas, menguras tempat penampungan air yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk, serta menutup tempat penampungan air.
“Selain itu, jika ada warga yang sakit panas dua hari tidak ada perubahan, disarankan langsung dibawa ke RSUD PALI agar mendapat penanganan medis lebih baik. Sehingga, tidak menimbulkan korban jiwa. Karena, demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang mematikan di Indonesia,” tutupnya. #abi
