Kejar Akreditasi A, FH Universitas Tamsis Palembang Tingkatkan Kualitas Dosen

YUDISIUM --- Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tamansiswa Palembang yang diyudisium, Sabtu (29/9/2018), berfoto bersama. (FOTO: SS1/YANTI)

Palembang, SumselSatu.com

Fakultas Hukum (FH) Universitas Tamansiswa (Tamsis) Palembang terus berupaya mengejar akreditasi A. Salah satu upaya yang dilakukan yakni meningkatkan kualitas dosen.

“Saat ini Fakultas Hukum kita sudah mendapat akreditasi B, kita akan terus berupaya untuk meningkatkan dari B ke A. Nanti diupayakan, akreditasi dosen yang doktor. Kita terus berupaya meningkatkan akreditasi,” kata Rektor Universitas Tamansiswa Palembang, Joko Siswanto, pada acara Yudisium XI Fakultas Hukum di Kampus Universitas Tamansiswa, Sabtu (29/9/2018).

Joko Siswanto menambahkan, Universitas Tamansiswa Palembang selalu meningkatkan mutu dan kualitas, yakni dengan meningkatkan kualitas dosen.

“Saat ini ada satu doktor di Fakultas Hukum dan dua dosen sebentar lagi mendapat gelar doktor. Sedangkan di Fakultas Ekonomi juga ada dosen yang sudah mendapat gelar doktor,” ujarnya.

Joko Siswanto mengungkapkan, yang dibutuhkan sekarang bagaimana meningkatkan kualitas. Di antaranya dosen melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Ke depan, lanjut Joko, akan dibangun kampus Tamansiswa di KM 14 Palembang. Di sana akan dibangun 40 ruang kelas. “Itu upaya pengembangan lebih lanjut,” ucapnya.

Bahkan, sambung Joko, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Pemkab Banyuasin. “Kita ada program sarjana, yakni ASN yang belum sarjana bisa kuliah di Tamsis,” ujar Joko.

Selain itu,  Universitas Tamsis juga akan membuat program pengabdian pada masyarakat. “Kita buat proposal masalah air bersih, karena wilayah Banyuasin kurang air bersih. Kita punya program membuat penyaringan air bersih. Kalau berhasil bisa digunakan masyarakat, program pengabdian ke masyarakat bisa diwujudkan,” paparnya.

Sementara Dekan Fakultas Hukum Universitas Tamsis Dr Azwar Ahus, SH, MHum mengatakan,  pihaknya berharap mahasiswa yang diyudisium dapat mengaplikasikan ilmunya. “Hari ini ada 71 mahasiswa yang diyudisium. Kita sudah berikan ilmu yang cukup. Mereka bisa berprestasi di luar, dan bisa mengabdikan ilmunya bagi masyarakat,” katanya.

“Universitas Tamansiswa memiliki program bantuan hukum gratis untuk masyarakat miskin. Sudah banyak kasus yang diberi bantuan hukum gratis,” imbuh Azwar. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here