Mulai 1 Februari, Absensi Elektronik Diterapkan di Sekolah Palembang

PEMINDAI SIDIK JARI----Seorang siswi di Jombang meletakkan jempolnya ke alat pemindai sidik jari untuk menunjukkan kehadirannya di sekolah. (FOTO: NET/wajibbaca.com/

Palembang, SumselSatu.com

Dinas Pendidikan Kota Palembang berencana mulai menerapkan absensi elektronik untuk guru-guru di sekolah negeri maupun swasta di Palembang, pada 1 Februari mendatang. Di sisi lain, masih ada sekolah yang belum memiliki jaringan internet.

“Kebijakan itu (absensi elektronik-red) adalah aturan dari permen (peraturan menteri-red) dan aturan ASN, bahwa mulai 1 Februari 2019 seluruh ASN sudah menggunakan absensi finger print, termasuk juga guru-guru,” ujar Kabid SMP Kota Palembang Herman Wijaya, saat diwawancarai wartawan, usai melakukan sosialisasi absensi elektronik, di Kantor Erlangga Cabang Palembang, Rabu (23/1/19).

Dikatakan Herman, yang menjadi permasalahan, ada beberapa sekolah di Palembang belum memiliki akses internet. Herman mengatakan, perlu ada aturan agar sekolah tersebut masih diperbolehkan menggunakan absensi manual hingga jaringan internet ada.

Kata Herman, pihaknya telah berkoordiansi dengan PT Telkom guna mengetahui kawasan sekolah yang tidak bisa dijangkau jaringan internet.

“Nanti Telkom akan mendata daerah mana saja yang masih bisa dijangkau oleh jaringan dan yang harus memberikan biaya tambahan. Selain itu, bagi sekolah-sekolah yang berada di pinggiran untuk membuat sejenis tower, sehingga jaringan internet bisa diterima,” kata Herman Wijaya.

Herman menyampaikan, pembelian alat perekam sidik jari atau finger print yang terkoneksi dengan internet sudah dialokasikan dan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Satu unit mesin sidik jari itu maksimal Rp3 juta.

“Umumnya sekolah sudah memiliki, namun ada sebagian yang belum,” katanya.

Sesuai dengan yang dianjurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), absensi elektronik tidak hanya terkoneksi ke BPK SDM atau BKD, tetapi juga ke Kemendikbud di Jakarta.

“Tahap pertama mungkin pasti tidak bisa berhasil 100 persen (penerapan absensi elektronik-red), tetapi secara bertahap kami akan melakukan pembenahan-pembenahan kekurangan dari teknis pelaksanaan kebijakan itu nantinya,” katnya. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here