Palembang Kebanjiran, Lalulintas Macet Parah

MENUMPUk ----- Ratusan kendaran, baik mobil maupun motor, menumpuk tak bergerak akibat macet yang ditimbulkan oleh adanya genangan air, Selasa (13/11/2018). (FOTO: SS1/TRI)

Palembang, SumselSatu.com

Hujan deras yang mengguyur sejak pukul 23.00 hingga 04.00 WIB dinihari, Selasa (13/11/2018), mengakibatkan Kota Palembang dilanda banjir. Genangan air menimbulkan kemacetan parah di sejumlah jalan.

Hasil pantauan diketahui jalan-jalan yang kebanjiran, seperti di Jalan Gotong Royong, Jalan Demang Lebar Daun, Jalan Sukabangun II, Jalan Dwikora, Jalan Rawajaya, Jalan Sakura, dan sepanjang Jalan Muhajirin persis di sebelah dam.

Selain itu genangan air juga dijumpai di kawasan KM 12, Jalan Kol H Barlian, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Basuki Rahmat, Simpang Mapolda Sumsel, Jalan R Sukamto, Jalan Angkatan 45, Mess Perwira dekat Tridinanti, kawasan Sekip, Jalan Rajawali, Jalan Bangau, Jalan M Isa, sekitaran Ajendam Sekojo, dan Pipareja.

Titik dengan genangan parah terlihat di kawasan depan pool Lorena di Jalan Kol H Barlian, depan Darma Agung, depan Sumeks, KM6, depan Izzudin Demang Lebar Daun, depan RSI Siti Khodijah, Poligon, Kenten,

Selain jalan, banyak juga rumah warga yang kebanjiran. “Ketinggian air rata – rata mencapai pinggang orang dewasa dan menyebabkan rumah warga separuh terendam. Titik ini merupakan salah satu langganan banjir. Namun tidak separah seperti malam ini,” kata Aryanto, seorang warga di jalan Sakura yang rumahnya kebanjiran.

Dia menilai, banjir kali ini bisa dibilang yang paling parah dalam 10 tahun terakhir. Hal ini mengakibatkan banyak rumah tergenang air. Menurut dia, di rumahnya banjir biasanya hanya masuk di bagian dapur.

“Mungkin intensitas hujan yang cukup lama dan ditambah aliran air sungai cukup deras, sehingga air tidak tertampung lagi,” kata Aryanto menganalisa.

Penilaian serupa disampaikan Hakim, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah yang kos di daerah Rawajaya. Menurut dia, sejak dua tahun terakhir, bisa dibilang banjir kali ini yang paling tinggi.

Dia tak menampik hujan deras dalam waktu yang lama telah memicu banjir. Namun, Hakim lebih menyoroti sistem drainase yang buruk hingga banyak jalan dan rumah warga kebanjiran.

“Bisa kita liat bahwasanya selokan-selokan di Palembang ini bukan cuma tempat banyu saja, tapi tempat sampah juga. Sebenarnya banjir ini tanggung jawab kita sama-sama. Tapi alangkah lebih baiknya, kalau pemerintah mengeluarkan program yang biso menyadarkan masyarakat akan hal ini,” cetus Hakim.

Selain itu, dia pun berharap pemerintah punya solusi konkret untuk mengatasi masalah banjir yang sering melanda Palembang. “Masalah ini terus menerus terulang,” ujarnya.

Sementara Marno, salah satu pengemudi yang terjebak macet di Jalan R Sukamto, tepatnya di depan PTC Mall, mengatakan, dirinya sudah hampir setengah jam terjebak macet dan terendam air.

“Hampir saja motor saya mogok, terpaksa saya dorong motornya daripada motor saya rusak, mau putar arah tidak bisa lagi,” keluhnya. #tri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here