Palembang, SumselSatu.com
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan (Kakanwil Kemenag Sumsel) H Abadil SAg, MPdI, mewanti-wanti agar Panitia Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Kemenag Sumsel tidak ‘main mata’ dengan bakal CASN.
“Kita semua diawasi, baik oleh lembaga resmi, seperti Ombudsman, pengawas internal Kemenag, maupun masyarakat,” ujar Abadil kepada Panitia Penerimaan CASN Kemenag, Jumat (4/9/2020).
Abadil menyampaikan hal itu pada rapat persiapan pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CASN Kemenag, di Aula Kanwil Kemenag Sumsel, Palembang.
“Untuk itu, bila ada masalah, hendaknya dimusyawarahkan. Jangan mengambil keputusan sendiri. Sebab sekali ada masalah, proses penyelesaiannya butuh waktu yang lama, bisa berbulan-bulan. Dan itu tentu akan menguras energi kita,” tambah Abadil kepada peserta rapat.
Abadil meminta agar Panitia Penerimaan CASN Kemenag memegang integritas.
“Bekerjalah dengan profesional dan rasa tanggung jawab. Ini tanggung jawab kita bersama. Dari sisi materi, mungkin yang bapak/ibu peroleh tidak setimpal. Namun ini menjadi pengalaman hidup dan dicatat di lauhul mahfudz. Mungkin akan ada waktu bapak/ibu lembur, mungkin juga anggota keluarga yang merasa diabaikan. Ini pengorbanan. Apapun yang kita lakukan sebesar biji zarrah, Insya Allah akan dibalas oleh Allah SWT,” kata Abadil.
Sebelumnya, dia mengatakan, proses penerimaan CASN rawan fitnah.
“Masyarakat juga bisa dengan mudah melapor karena saat ini memang sudah zaman transparansi. Karenanya, jangan sekali-kali mengambil kebijakan yang tidak ada payung hukumnya,” katanya,
Panitia rekrutmen diharapkan tetap menjaga integritas profesionalitas sehingga proses rekrutmen berjalan lancar.
Di awal Abadil mengatakan, sukses tidaknya kegiatan rekrutmen CASN merupakan tanggung jawab bersama panitia. Dengan semangat dan tanggung jawab luar biasa yang selama ini ditunjukkan, dia optimis proses rekrutmen ASN berjalan sukses.
“Alhamdulillah kita sudah banyak belajar dari pengalaman rekrutmen CPNS (CASN-red) di tahun-tahun sebelumnya. Meski minim anggaran, ternyata kita mampu melalui dengan baik. Itu menunjukkan bahwa bapak/ibu memiliki integritas serta profesional dalam bertugas,” kata Abadil kepada peserta rapat.
Kasubbag Umum dan Humas Kanwil Kemenag Sumsel Dr H Saefudin, MSi, menambahkan, tahun ini, SKB dilaksanakan secara virtual karena akibat maraknya kasus Covid-19.
“Bila tahun-tahun sebelumnya dipusatkan di Kota Palembang, tahun ini tergantung posisi para peserta ujian. Ada 33 pelamar Formasi Kanwil Kemenag Sumsel yang mengikuti SKB di luar Sumsel, yaitu di Bengkulu, Yogyakarta, Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Sedangkan 220 pelamar Formasi Kanwil Kemenag Sumsel lainnya mengikuti SKB di 15 kabupaten/kota se-Sumsel, minus Empat Lawang dan Pagaralam,” terang Saefudin.
Dia menyampaikan, Kemenag Sumsel mendapatkan kuota sebanyak 106 formasi. Ada 253 peserta yang berhak mengikuti SKB.
Saefudin menyampaikan, total peserta seleksi CASN Kemenag yang akan mengikuti ujian di Sumsel berjumlah 410 orang. Mereka terdiri dari pelamar formasi Kanwil Kemenag Sumsel, UIN Raden Fatah, Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang, dan formasi lainnya yang kebetulan berada di Sumsel. #nti