Warna-warni Nasionalisme di Tangan Mungil Anak Bangsa

Giri Ramanda N Kiemas (berkacamata) dan Ketua BMI Nazaruddin Kiemas berfoto bersama pemenang lomba mewarnai, Sabtu (23/6). (FOTO: SS1/Anton R Fadli)

Palembang,SumselSatu.com

Ratusan anak berusia 5 sampai 10 tahun tampak serius dan tekun mewarnai gambar di hadapan mereka. Itulah ekspresi wajah anak-anak yang mengikuti lomba mewarnai, Sabtu (23/6/2018), di depan rumah dinas Walikota Palembang.

Gambar dua orang anak kecil memegang bendera, yang semula polos, sekejap telah penuh warna. Lambang Garuda Pancasila dan gambar Presiden pertama RI Ir Soekarno yang ada di bagian atas gambar tak ketinggalan diberi warna.

Begitu juga dengan kereta layang ringan atau light rail transit (LRT) yang tampak di belakang dua bocah tersebut, langsung mendapat warna sesuai pilihan peserta lomba.

Meriah warna-warna yang ditorehkan tangan-tangan mungil anak bangsa peserta lomba, semeriah acara lomba yang diselenggarakan dalam rangka menyemarakkan Bulan Bung Karno itu. Lomba ini sebagai upaya menumbuhkembangkan rasa cinta Tanah Air kepada anak.

“Lewat lomba mewarnai ini, kita berharap akan menumbuhkembangkan nasionalisme pada anak,” ujar H M Giri Ramanda N Kiemas, Pengarah Panitia Pelaksana Semarak Bulan Bung Karno Sumsel 2018 kepada SumselSatu.

Giri yang sempat menyaksikan anak-anak mewarnai, mengaku bangga terhadap peserta yang antusias mengikuti lomba. Dia berharap, lomba serupa dapat dilaksanakan setiap Juni dalam rangka Bulan Bung Karno.

“Mudah-mudahan ke depan setiap tahun dapat dilaksanakan lagi dan lebih banyak lagi pesertanya,” kata Giri yang kini menjadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumsel Nomor Urut 4 itu.

Anak-anak peserta lomba tampak serius dan tekun mewarnai gambar, Sabtu (23/6). (FOTO: SS1/Anton Radianto Fadli)

Setelah pelaksanaan lomba, panitia mengumumkan para pemenang. Juara I direbut Stephanie, sementara Juara II ditempati Siti Aiya, dan Juara III Grace.

Pemenang tak hanya sampai Juara III, panitia juga menyediakan hadiah untuk Juara Harapan I yang direbut Aisyah dan Juara Harapan II diraih Liona. Ada pula Juara Favorit yang berhasil dimenangkan oleh R Aira Umairah.

Para juara mendapatkan tropi, piagam, dan uang pembinaan dari H M Giri Ramanda N Kiemas. Selain itu juga diberikan bingkisan makanan ringan kepada para peserta.

Ketika menyampaikan kata sambutan, Giri menjelaskan, alasan mengapa Juni menjadi Bulan Bung Karno. Pada 1 Juni 1901, Soekarno, presiden pertama RI, dilahirkan.

“Kalau Bung Karno tidak lahir, mungkin belum ada Bangsa Indonesia,” ujar Giri yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel itu.

Pada tanggal dan bulan yang sama di tahun 1945, Bung Karno menyampaikan gagasannya tentang Pancasila di depan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pancasila kemudian menjadi dasar negara, dan pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi, 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila.

Kemudian, pada 21 Juni 1971, Bung Karno wafat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat atau RSPAD Jakarta.

Giri berharap, dengan berbagai kegiatan di Bulan Bung Karno ini dapat mengingatkan masyarakat akan sejarah berdirinya bangsa dan Negara Indonesia.

Ketua Panitia Pelaksana Semarak Bulan Bung Karno Sumsel 2018 Tunteja menambahkan, lomba mewarnai diikuti 200 anak.

“Lomba ini kami laksanakan dalam rangka menyemarakkan Bulan Bung Karno, panitia berasal dari sejumlah organisasi, yakni BMI, Repdem, Marhaen Centre, Basumi, BSPN, BPEK,” kata perempuan yang akrab disapa Teja itu.

Ditambahkan Teja, ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan sejak 21-23 Juni 2018. Seperti lomba membaca naskah Pancasila, festival band, lomba karaoke, dan rebana/qasidah, serta lomba foto.

Pada acara puncak tadi, selain lomba mewarnai juga dilaksanakan final lomba rebana, penampilan band serta pengumuman juara-juara lomba. Selain itu juga dilakukan pembagian berbagai doorprize, yakni mesin cuci, televisi, kipas angin, dan lainnya. #arf

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here