Pemerintah Daerah Harus Berperan Aktif Membumikan Pancasila

BERSAMA----Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel M Giri Ramanda N Kiemas didampingi pengurus DPD PDI Perjuangan Sumsel bersama para finalis dan pemenang lomba Peringatan Bulan Bung Karno 2022 PDI Perjuangan Sumsel berfoto. (FOTO: SS1/ANTON R FADLI)

Palembang, SumselSatu.com

Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia telah diterima oleh para pendiri bangsa. Telah sepantasnya seluruh komponen bangsa, termasuk pemerintah daerah (Pemda), harus berperan aktif membumikan Pancasila di Bumi Indonesia. Salah satunya, dengan menggelar berbagai kegiatan di Bulan Juni, yang mampu menggugah kesadaran generasi penerus bangsa tentang nilai-nilai ideologi Pancasila.

“Mengingatkan kepada generasi muda, kita membangun bangsa ini  dengan suatu ideologi, suatu cita-cita perjuangan, suatu dasar negara yang harus diingat oleh seluruh Bangsa Indonesia,” ujar H M Giri Ramanda N Kiemas, SE, MM, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Giri Ramanda menyampaikan hal itu ketika diwawancarai wartawan, usai membuka acara Puncak Peringatan Bulan Bung Karno 2022 PDI Perjuangan Sumsel, di halaman DPRD Sumsel, Palembang, Minggu (26/6/2022).

Giri menyampaikan, belum semua pemda, termasuk di Sumsel, yang aktif berpartisipasi menggelar berbagai kegiatan untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus bangsa. Khususnya, di Bulan Juni yang menjadi bulan kelahiran Pancasila. Baru beberapa pemda di Tanah Air yang melakukan hal itu. Seperti di Bali dan Jawa Tengah.

Ketika disinggung apakah pemda yang belum berpartisipasi itu karena dipimpin gubernur/bupati/walikota yang bukan dari PDI Perjuangan, Giri menegaskan, membumikan Pancasila menjadi tugas semua anak bangsa.

“Ini bukan masalah PDI Perjuangan atau bukan PDI Perjuangan, ideologi ini adalah dasar negara yang sudah diterima oleh seluruh para Bapak bangsa kita. Artinya, kita tidak melihat dia partainya apapun, golongannya apapun, selama dia warga Negara Indonesia dia wajib dan menjalankan Pancasila, kecuali dia tidak ingin lagi menjadi bangsa maupun warga Indonesia,” tandas Giri.

“Jadi ini tidak ada kaitannya dengan partai politik, ini adalah kesadaran kita bagaimana membumikan Pancasila di Bumi Indonesia, di bumi tempat kelahirannya Pancasila,” tegas Giri lagi.

SAMBUTAN—M Giri Ramanda N Kiemas ketika menyampaikan kata sambutan membuka acara Puncak Peringatan Bulan Bung Karno 2022 PDI Perjuangan Sumsel, di halaman DPRD Sumsel, Palembang, Minggu (26/6/2022).
(FOTO: SS1/ANTON R FADLI)

Pemda seharusnya tidak saja menjadikan upacara Peringatan Pancasila pada 1 Juni sebagai seremoni belaka. Tetapi bagaimana peringatan itu diisi dengan berbagai kegiatan yang mengingatkan tentang perjuangan Bung Karno dan para pendiri bangsa.

Di awal wawancara Giri menyampaikan, pada Bulan Juni, pihaknya memperingati Bulan Bung Karno dengan menggelar berbagai kegiatan dan lomba.

“Hari ini kami membuat kegiatan puncak Peringatan Bulan Bung Karno. Berbagai kegiatan sudah kami laksanakan,” kata Giri.

Berbagai lomba juga dilaksanakan. Seperti, Lomba Pidato Bung Karno, menulis esai, barista latte art, membuat meme/animasi, mewarnai/melukis, dan juga Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita). Selain itu juga digelar bazar UMKM, serta pentas musik, puisi, dan budaya.

“Ini semua kami lakukan untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa Bong Karno tokoh, adalah orang yang menggali ideologi bangsa kita, ideologi negara kita, dan ini bagaimana kita menghormati apa peninggalan Beliau dan mengingat tentang cita-cita Beliau bagaimana Indonesia merdeka harusnya,” kata Giri yang juga Wakil Ketua DPRD Sumsel itu.

Giri manyatakan, menjadi pekerjaan rumah (PR) semua komponen bangsa untuk menumbuhkembangkan, menyakinkan kembali bahwa nilai-nilai Pancasila adalah dasar berbangsa dan bernegara.

PDI Perjuangan setiap Juni menyelenggarakan Peringatan Bulan Bung Karno. Karena, pada 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Ir Soekarno atau Bung Karno mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara, setelah mendengarkan pendapat para Bapak Bangsa. Selain itu, Bung Karno ‘Putera Sang Fajar’ dilahirkan pada 6 Juni 1901. Pada Juni juga, yakni 21 Juni 1970, Bung Karno wafat. #arf

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here