Angka Kemiskinan di Kabupaten Muba Turun Jadi 15,84 Persen

Pj Bupati Muba H Apriyadi Mahmud. (FOTO: KOMINFO MUBA).

Sekayu, SumselSatu.com

Data kemiskinan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dari 2021-2022 sebesar 0,65 persen. Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 sebesar 15,84 persen menjadi 15,19 persen di tahun 2022.

“Ada catatan positif saat pandemi tahun 2022. Kemiskinan Muba turun dari 16,13 persen menjadi 15,84 persen. Capaian Muba ini menjadi istimewa karena di saat yang sama mayoritas angka kemiskinan kabupaten/kota naik. Di masa pandemi Muba adalah satu dari empat kabupaten/kota yang berhasil menurunkan angka kemiskinan,” ujar Plt Kepala Bappeda Muba Sunaryo, Selasa (4/3/2023).

Dia mengatakan, tahun 2023, Pemkab Muba yang dipimpin Pj Apriyadi Mahmud cukup besar menurunkan tingkat kemiskinan yakni 0,65 persen. Dari sisi garis kemiskinan, penduduk Muba punya level pendapatan tinggi yakni Rp566.393 atau nomor tiga se Sumsel.

“Nah artinya, pendapatan per bulan setiap warga Muba mencapai angka 566.393. Maka penduduk Muba kalau tinggal di kabupaten/kota lain di Sumsel yang garis kemiskinannya lebih rendah maka belum tentu kategori miskin karna kota/kabupaten lain garis kemiskinannya hanya 350an ribu per bulan,” terang Sunaryo seraya menekankan perhitungan kemiskinan harus dimulai dari pendapatan garis kemiskinan.

Sunaryo menyebut Muba ditunjuk sebagai pilot project reformasi birokrasi Tematik Penanggulangan Kemiskinan Tahap II oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Penunjukan itu menandai ketegasan dan komitmen pimpinan Muba, Pj Bupati Apriyadi dalam upaya reformasi birokrasi penurunan kemiskinan ekstrem.

Kata dia, bicara kemiskinan sebaiknya tidak berhenti pada capaian angka saja namun harus mengulas langkah dan upaya menurunkannya. Seperti dilakukan Pj Bupati Apriyadi di Muba yang sukses beruntun menurunkan kemiskinan.

Pertama pengurangan beban pengeluaran masyarakat miskin yaitu bantuan sosial dan jaminan kesehatan gratis. Kedua, peningkatan pendapatan masyarakat. Ketiga, pelatihan keterampilan bagi pencari kerja, pengembangan usaha mikro, pengembangan kapasitas pembudidaya ikan kecil. Keempat, peningkatan infrastruktur dasar berupa pemenuhan air bersih dan penyediaan sanitasi.

Sebelumnya, laman resmi BPS Sumsel mencatat Garis Kemiskinan (rp/kap/bulan) warga Muba mencapai Rp566.393. Angka tersebut menjadi yang tertinggi nomor tiga di Sumsel (Palembang Rp597.136 dan Prabumulih Rp623.429).

Fungsional Perencanaan Ahli Madya Bappeda Pemprov Sumsel Sri Hidayanti mengatakan, data riil BPS maupun pernyataan pejabat Bappeda Provinsi Sumsel menepis tudingan dimaksud. Katanya, Pemkab Muba terus bekerja secara maksimal menurunkan angka kemiskinan dan stunting.

Menurut Sri, Kabupaten Muba di awal tahun 2023 ini telah berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem, stunting hingga pengangguran.

“Muba menurunkan angka kemiskinan ekstrem sangat signifikan yakni menurun 1,82 persen dan kasus stunting berada di bawah provinsi yakni 17,07 persen,” kata Sri pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (MUSRENBANG RKPD)Tahun 2024 Kabupaten Muba, Rabu (29/3/2023). #Fly

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here