Mura Dapat Jaringan Gas Untuk 5000 Rumah

FOTO BERSAMA---Bupati Mura H Hendra Gunawan (lima dari kiri) saat foto bersama usai rapat Jargas Kota di Kementerian ESDM RI. Selasa (17/10/2017). (FOTO: HUMAS PEMKAB MURA)

Jakarta, SumselSatu.com

Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura) akan menjadi salah satu kabupaten di Indonesia yang mendapatkan program pembangunan jaringan gas (Jargas) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI). Mura akan mendapatkan sambungan gas untuk 5.000 rumah.

Bupati Mura Hendra Gunawan bersama enam bupati dan 10 walikota lainnya se-Indonesia diundang Kementerian ESDM RI sebagai daerah pelaksanaan Jargas.

Alhamdulillah, upaya perjuangan dan juga koordinasi yang kami lakukan dengan Kementerian ESDM membuahkan hasil. Dengan potensi Migas yang kami miliki, Mura ditetapkan menjadi salah satu kabupaten dari tujuh kabupaten dan 10 kota se-Indonesia yang akan menjadi daerah untuk program nasional jaringan gas (Jargas) rumah tangga,” ujar Bupati Mura Hendra Gunawan, usai melakukan rapat pembahasan rencana pemasangan jargas di Ruang Rapat Simuk, Gedung Heritage Kementerian ESDM RI, di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2017).

Hendra mengatakan, jargas nanti tidak saja untuk masyarakat perkotaan di Mura, tetapi juga untuk masyarakat pedesaan.

“Ini sebagai salah satu upaya kami mengentaskan dan melepaskan ketertinggalan,” kata Hendra.

Rapat  Kementerian ESDM RI dipimpin langsung Sekjen Kementrian ESDM RI M Teguh Pambudji, dan juga dihadiri Dirditjen Migas, Kepala BPH Migas, Dirut PT Pertamina (Persero), dan Dirut PT PGN (Persero). Kabupaten Mura cukup special, karena dari tujuh bupati dan 10 walikota yang diundang, Bupati Mura di urutan pertama.

“Kepercayaan dari Pemerintah Pusat dioptimalkan. Semua tahapan diikuti terkait tahapan rencana pemasangan jargas. Setelah rapat dilanjutkan dengan penandatanganan MoU untuk kemudian pelaksanaan pembangunannya di Mura,” terang Hendra.

“Lima ribu sambungan jargas rumah tangga di Kabupaten Mura nanti diperoleh. Itu sudah luar biasa, walaupun dalam harapannya kami ingin lebih dari itu. Yang pasti ini tetap kami syukuri dan selanjutnya masih sangat membutuhkan agar ke depan ada penambahan sambungan jargas. Ini penting untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat sesuai cita cita Presiden mensejahterakan masyarakat dan membangun dari pinggiran,” tambah Hendra.

Terkait aliran listrik yang belum ada di beberapa desa dan dusun, Bupati Mura meminta Sekjen Kementerian ESDM RI agar dapat membangun jaringan listrik, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Sekjen Kementerian ESDM RI M Teguh Pambudji menjelaskan, pembangunan infrastruktur jargas menjadi salah satu fokus pihaknya. Harapannya semua daerah sudah terbangunan infrastruktur jargas. Namun, karena keterbatasan dana, maka dilakukan bertahap dan pengalokasiannya juga tertentu kepada beberapa daerah prioritas.

“Semangat untuk mengalokasikan anggaran di ESDM cukup besar mencapai 56,2 persen untuk pembangunan infrastruktur. Diantaranya untuk energi terbarukan, salah satunya jargas,” ujar Teguh.

Perwakilan Dirditjen Migas RI, Ali mengatakan, untuk jargas tahun anggaran 2018 dilaksanakan pembangunannya di 17 lokasi dengan total 77.880 sambungan rumah (SR) merupakan prioritas dari 150.000 SR rencana awal.

Dirinya mengingatkan agar pemerintah daerah bisa komitmen mendukung agar pada pelaksanaannya bisa lancar dan tidak terkendala, karena bisa berpengaruh pada lanjutan pembangunan infrastruktur jargas selanjutnya. Salah satu contoh untuk Kabupaten Sorong. Karena belum selesai dan terealisasi sepenuhnya sesuai alokasi tahun sebelumnya, maka untuk tahun anggaran 2018 menunggu penyelesaian sebelumnya.

“Kabupaten Mura prioritas untuk 5.000 SR. Karena penghasil gas. Kuota 5.000 tertinggi bersama beberapa daerah seperti Kabupaten Bontang yang rata-rata 4.000 SR. Untuk, Kabupaten Sorong yang belum terealisasi sepenuhnya terpaksa ditunda untuk menyelesaikan,” kata Ali.

Tujuh kabupaten yang ditetapkan sebagai daerah mendapatkan pembangunan jargas kota tahun anggaran 2018 yakni Mura, Serang, Sidoarjo, Penajam Paser Utara, Sorong, Bogor dan Deli Serdang. Sedangkan 10 kota meliputi Medan, Prabumulih, Pasuruan, Probolinggo, Bontang, Balik Papan, Tarakan, Lhokseumawe, Cirebon, dan Palembang. #gky

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here