Sumsel Butuh Pemimpin yang Mampu Berpikir Kritis dan Sistemik

Foto bersama peserta Kuliah Dosen Tamu dan Dialog Publik di Academic Center UIN Raden Fatah Palembang, Jumat (6/4) sore. (FOTO : SS1/Yanti)

Palembang, SumselSatu.com

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Padjajaran, Dr R Widya Setiabudi Sumadinata, MT, Msi, mengungkapkan ada dua kriteria calon pemimpin Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang baik jika dilihat dari persepsi akademik, yakni harus memiliki kompetensi berpikir kritis dan sistemik.

Hal tersebut diungkapkan Dr R Widya Setiabudi Sumadinata saat menjadi pembicara dalam Kuliah Dosen Tamu dan Dialog Publik dengan tema “Sumatera Selatan Lima Tahun ke Depan, Andai Saya Jadi Gubernur” di Akademik Center (AC) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Jumat (6/4/2018) sore.

Widya menjelaskan, dua kompetensi tersebut harus dimiliki oleh Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Calon Gubernur (Wacagub) Provinsi Sumsel. Pasalnya dua hal ini sangat diperlukan bagi kemajuan Sumsel dalam lima tahun ke depan.

“Kritis di sini maksudnya adalah pemimpin harus kritis dalam membuat program. Karena dia harus siap dikritik programnya. Jadi dia dituntut lebih peduli ke masyarakat. Sedangkan kompetensi berpikir sistemik, maksudnya adalah dalam menentukan kebijakan pemimpin bukan hanya berlangsung satu arah tetapi harus memiliki timbal balik. Sehingga kebijakan yang dilakukan tidak menimbulkan masalah baru,” ujarnya.

Menurutnya, Sumsel sudah memasuki level pemerintahan yang baik, namun belum masuk kategori menggembirakan yang menjadikan kemakmuran dan kesejahteraan. Sehingga calon pemimpin ke depan bukan banyak berbicara namun juga pada bagaimana cara mencapainya, seperti melibatkan pihak lain mulai partai politik (parpol), akademisi dan lainnya.

“Pemimpin harus mengetahui pemahaman fungsi pemerintah adalah melayani. Sehingga semua program yang dikeluarkan akan beroreantasi melayani agar bermanfaat dan dirasakan masyarakat,” tegasnya.

Widya mengungkapkan, mencaplok motode tertentu dari daerah lain bukanlah solusi baik karena beresiko tidak bisa diterapkan di Sumsel. Oleh sebab itu, pemimpin harus inovatif dan kreatif.

“Memiliki visi global juga sangat diperlukan agar bisa membuka diri dengan dunia luar sehingga mengetahui perkembangan zaman dan tidak tertinggal,” pungkasnya.

Acara yang digelar Fisip UIN Raden Fatah Palembang ini, juga turut hadir Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel, Aspahani, calon Gubernur nomor urut empat, Dodi Reza Alex Noerdin, serta calon Wakil Gubernur Sumsel nomor urut tiga, Yhuda Pratomo. #nti 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here